Kesenian membuat batik adalah sebuah produk yang menjadi warisan bangsa Indonesia. Seni membuat baju batik ini adalah sebuah keterampilan yang diwariskan secara sosial dari satu generasi ke generasi berikutnya. Batik diwariskan dengan cara diajarkan dari generasi yang sudah matang ke generasi yang akan menjadi pewaris kesenian membuat baju batik ini. Proses mewariskan baju batik ini dilakukan dengan cara pendidikan formal di sekolah sekolah yang ada di wilayah Jogja atau bisa juga melalui pendidikan informal yang bisa diperoleh di berbagai sanggar seni pembuatan baju batik yang ada di Jogjakarta. Batik bukan lagi menjadi milik orang Jawa tetapi sudah menjadi sebuah seni yang di bangga kan oleh bangsa Indonesia. Kebanggaan ini harus kita jaga dan juga lestarikan dengan cara mengajarkan kepada para generasi penerus bangsa ini. Batik harus mulai di kenal kan kepada mereka dan juga ditumbuhkan rasa cinta yang mereka miliki. Batik yang kita kenal sekarang ini adalah sebuah kesenian yang telah berumur ribuan tahun. Pada masa awalnya kesenian membuat batik ini adalah sebuah seni yang dikuasai oleh para kaum ibu, sebagai pekerjaan yang dilakukan diantara masa tanam dan juga masa panen padi yang menjadi pekerjaan pokok sebagian besar masyarakat pulau Jawa pada waktu itu. Pada masa itu kegiatan pembuatan baju batik adalah sebuah kegiatan yang dilakukan secara eksklusif. Dengan begitu, baju batik pada waktu itu tidak dipakai oleh sembarang orang dan hanya dipakai oleh suatu kelompok masyarakat tertentu. Pada masa lalu, baju batik yang dipakai oleh seorang di dalam masyarakat dapat memperlihatkan status sosial yang disandang oleh pemakai baju batik tersebut. Hingga zaman saat ini, masih ada beberapa jenis motif batik yang hanya boleh dipakai oleh kalangan keluarga keraton Yogyakarta dan juga kalangan keraton Surakarta.