Bahan baku untuk pembuatan gaplek adalah tanaman singkong, selain itu sigkong dapat dipergunakan sebagai makanan sekunder penduduk yang hidup di sekitar daerah pantai selatan. Tanaman singkong ini tumbuh dengan subur di beberapa wilayah, seperti wilayah Trenggalek, dan juga di beberapa wilayah yang terletak di daerah selatan Jawa seperti wilayah tulungagung, wilayah Wonogiri, wilayah Ponorogo, wilayah Blitar, dan juga wilayah Pacitan dan beberapa wilayah lainnya. Dengan tumbuh suburnya tanaman ketela atau singkong ini di wilayah pantai selatan akhirnya mengilhami beberapa pengrajin baju batik yang ada di wilayah ini untuk akhirnya membuat motif baju batik yang khas daerah mereka senidiri dengan membuat motif batik ketela.
Baju batik yang menggunakan motif daun ketela menggambarkan daun sebanyak 5 lembar daun ketela. Lima lembar daun ketela ini mencerminkan bahwa bangsa Indonesia ini harus tetap memegang teguh Pancasila sebagai sebuah patokan untuk segala sumber hukum yang ada di negara kita ini. Pancasila merupakan inti dari sifat kenegaraan yang wajib dimiliki dan dijunjung tinggi oleh masyarakat di Indonesia dan setiap warga negara Indonesia yang berada dimanapun. Di bagian luar dari gambar daun ketela ini terdapat motif daun yang berbentuk melingkar dengan jumlah daun yang berjumlah sembilan daun. Sembilan daun ini menggambarkan angka hitungan yang tertinggi yang ada dalam bilangan yang kita kenal. Kemudian ada empat daun yang terletak di setiap bagian sudut yang menggambarkan bahwa ada empat penjuru mata angin yang utama di dunia ini.
Motif batik ini juga menggambarkan bahwa Pancasila mampu menjadi sebuah simbol yang memberikan perlindungan untuk masyarakat Indonesi yang juga menggambarkan heterogenitas bangsa Indonesia yang terdiri dari beragam suku bangsa yang juga tercermin dalam sebuah konsep yang dicetuskan oleh para pemimpin kita dimasa lalu yaitu Bhineka Tunggal ika yang memiliki arti walau bangsa Indonesia terdiri dari suku yang berbeda-beda tetapi tetap menjadi satu bangsas yaitu bangsa Indonesia.
Baju batik yang menggunakan motif daun ketela menggambarkan daun sebanyak 5 lembar daun ketela. Lima lembar daun ketela ini mencerminkan bahwa bangsa Indonesia ini harus tetap memegang teguh Pancasila sebagai sebuah patokan untuk segala sumber hukum yang ada di negara kita ini. Pancasila merupakan inti dari sifat kenegaraan yang wajib dimiliki dan dijunjung tinggi oleh masyarakat di Indonesia dan setiap warga negara Indonesia yang berada dimanapun. Di bagian luar dari gambar daun ketela ini terdapat motif daun yang berbentuk melingkar dengan jumlah daun yang berjumlah sembilan daun. Sembilan daun ini menggambarkan angka hitungan yang tertinggi yang ada dalam bilangan yang kita kenal. Kemudian ada empat daun yang terletak di setiap bagian sudut yang menggambarkan bahwa ada empat penjuru mata angin yang utama di dunia ini.
Motif batik ini juga menggambarkan bahwa Pancasila mampu menjadi sebuah simbol yang memberikan perlindungan untuk masyarakat Indonesi yang juga menggambarkan heterogenitas bangsa Indonesia yang terdiri dari beragam suku bangsa yang juga tercermin dalam sebuah konsep yang dicetuskan oleh para pemimpin kita dimasa lalu yaitu Bhineka Tunggal ika yang memiliki arti walau bangsa Indonesia terdiri dari suku yang berbeda-beda tetapi tetap menjadi satu bangsas yaitu bangsa Indonesia.